Ini Alasan Wacana 3 hari Efektif Sekolah
Bingkaiberita.com – Seto Mulyadi yang sering dipanggil Kak Seto sebagai salah satu ketua pada Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mewacanakan untuk mengusulkan hari efektif belajar di sekolah hanya 3 hari dalam satu minggu. Usulann tersebut diucapkan ketika Kak Seto sedang berada di Mapolres Metro ketika mendatani sejumlah siswa yang ditangkap karena tindak tawuran maut di Sunter seperti yang kami kutip dari laman liputan6.com
Kak Seto mengusulkan untuk memangkas hari efektif sekolah dari 6 hari efektif belajar menjadi 3 hari belajar kepada menteri baru Nadiem Makarim, Usulan tersebut bukan karena tidak alasan, sebenarnya ulusan tersebut memiliki alasan dan pondasi yang kuat mengapa sekolah hanya efektif 3 hari dalam seminggu.
Alasan 3 hari Efektif Sekolah
Berikut akan kami sampaikan alasan dari Kak Seto, mengapa efektif belajar di sekolah formal maupun non formal harus 3 hari saja dan 3 jam selama sehari yang sudah diuji coba oleh Kak Seto sebagai berikut ini:
Teruji Kualitas
Bukan kuantitas dalam seberapa banyaknya belajar akan tetapi kualitas pembelajaran yang selama ini dapat dijalankan oleh kak Seto Selama 13 tahun lamanya dalam pendidikan Homesholling. Kak Seto menerapkan waktu belajar seseorang hanya membutuhkan waktu selama 3 jam perhari, dan 3 hari dalam seminggu. Dan kini selain memiliki Homescholling, Kak Seto memiliki lembaga formal yang sudah bekerjasama dengan Universitas Cambridge di Inggris yang dinamai dengan Sekolah Formal Mutiara Indonesia yang sudah menguji coba waktu efektif belajar.
Banyak Lulusanya diterima di Kampus Ternama
Baik lembaga formal dan non formal yang telah dirintis oleh Kak Seto, Output lulusannya berkualitas, baik dari segi keilmuan maupun perilakunya terlihat dari lulusannya yang banyak masuk ke Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas gaah mada, Universitas Diponegoro, Institut teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor dan sejumlah kampus negeri ternama di Indonesia.
Anak Didik Senang Belajar
Banyaknya lulusan yang diterima di Kampus Ternama di seluruh indonesia dengan kualitas yang terjamin mutunya, hal itu lantaran karena anak didik Kak Seto senang bersekolah. Berbeda dengan anak di sekolah formal di Indonesia, mereka sangat bosan bersekolah, saat guru hendak mengadakan rapat, para siswa atau anak didik serasa senang sekali seperti bebas dari penjara karena memang sekolah sangat membosankan.
Pembelajaran Efekif dan Menyenangkan
Kak Seto menggunakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam sehari hanya 3 jam dan seminggu belajar selama 3 hari sehingga proses belajarnyapun menyenangkan dengan memanfaatkan belajar yang menyenangkan bagi anak dengan cara berdiskusi antar sesama dan dibuatkan pekerjaan rumah sesuai dengan kreativitas si anak, sehingga seorang peserta didik tidak menerima pelajaran yang mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, namun harus diberikan sesuai dengan bakat dan minat karena setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda-beda.
Orientasi Minat dan bakat
Pembelajaran yang dibangun oleh Kak Seto, adalah pemebalajar yang berorientasi kepada minat dan bakat masing-masing individu, karena setiap orang memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, dengan dipotongnya atau dipangkasnya proses belajar mengajar maka para siswa diajak untuk menumbuh kembangkan minat dan bakat anak, tentunya semua anak tidak dituntut untuk beprestasi pada bidang akademik.
Seperti binaan kak Seto, bahwa lulusannya ada seorang siswa tuna rungu yang diundang oleh Ratu Elizabeth karena ia mampu memotivasi tuna rungu lainnya, selain itu ada siswa yang minat untuk berwirausaha maka ia setelah lulus ada banyak yang menjadi Pengusaha.
Lebih Banyak Waktu Bersama Keluarga
Dengan 3 hari belajar efektif maka seorang siswa akan memiliki banyak waktu bersama keluarga sehingga keluargalah yang nantinya akan mengajak peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.
Nah, selanjutnya Indonesia harus membandingkan pembelajaran efektif sekolah yang ada di luar negeri. Bagaimana efektif belajar yang dilakukan oleh sekolah-sekolah yang ada di luar negeri.
Perbandingan belajar di Indonesia dan Luar Negeri
Seperti yang kami copas dari kompas.com bahwasannya di luar negeri sana, negara-negara yang sudah maju sudah menerapkan pembelajaran secara efektif dengan rata-rata belajar selama 3 hari dalam seminggu, berikut beberapa negara maju yang sudah mengimplementasikannya.
Finlandia
1. 190 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,65 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 23 siswa per kelas.
3. Sekolah biasanya berlangsung mulai pukul 09:00 sampai pukul 14:00.
4. Siswa biasanya hanya memiliki beberapa mata pelajaran sehari.
5. Siswa memiliki beberapa waktu istirahat untuk makan, menikmati kegiatan rekreasi dan bersantai.
6. Ada selang/jarak waktu 15 hingga 20 menit antar jam mata pelajaran.
7. Tidak menggunakan seragam.
Perancis
1. 162 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,1 hari perminggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 23 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 08:00 sampai pukul 16:00.
4. Waktu istrirahat makan siang cukup panjang selama dua jam wajib di sekolah untuk mengajar siswa tentang nutrisi yang baik dalam makanan.
5. Tidak menggunakan seragam
Jepang
1. 210-250 hari sekolah per tahun atau sekitar 4-4,8 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata 29 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 08:45 hingga pukul 15:15.
4. Siswa memiliki istirahat makan siang cukup panjang sehingga dapat pulang makan siang bersama keluarga atau makan di sekolah.
5. Menggunakan seragam formal.
6. Memiliki waktu tambahan rata-rata 3,8 jam seminggu untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
7. Sebagian besar anak mengikuti “after school” pembelajaran setelah sekolah yang disebut “gakudo”.
China
1. 221 hari sekolah per tahun atau sekitar 4,25 hari per minggu
2. Jumlah siswa rata-rata 30 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung mulai pukul 07:30 sampai pukul 17:00.
4. Anak-anak sering pulang untuk makan siang dan waktu keluarga selama istirahat makan siang dua jam.
5. Hampir semua sekolah mengharuskan siswa mengenakan seragam dan banyak memiliki seragam formal khusus untuk acara-acara tertentu.
Inggris
1. 190 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,6 hari per minggu.
2. Jumlah siswa rata-rata hingga 30 siswa per kelas.
3. Hari sekolah mulai berlangsung dari pukul 9:00 sampai pukul 15:30.
4. Siswa mendapat istirahat pagi 20 menit, diikuti istirahat makan siang 45-60 menit.
5. Seragam biasanya wajib, tetapi aturan ini tidak terlalu ketat di Skotlandia dan Wales.
Korea Selatan
1. 220 hari sekolah per tahun atau sekitar 4,2 hari per minggu.
2. Ukuran kelas rata-rata adalah 30 siswa per minggu.
3. Hari sekolah biasanya berlangsung dari pukul 8:00 hingga pukul 16:00.
4. Makan siang disediakan di sekolah.
5. Menggunakan seragam yang disediakan pemerintah.
6. Banyak siswa Korea Selatan ikut kelas tambahan sepulang sekolah, sering hingga larut malam.
Australia
1. 200 hari sekolah per tahun atau rata-rata 3,8 hari per minggu.
2. Jumla siswa rata-rata 18 siswa per kelas.
3. Hari sekolah berlangsung dari pukul 09:00 hingga 15:30.
4. Istirahat dua kali yakni snack pertengahan pagi diikuti istirahat makan siang yang lebih lama.
5. Biasanya wajib mengenakan seragam. Dapatkan
Refrensi
Kompas.com, Wacana Tiga Hari Sekolah, Ini Perbandingan Hari Sekolah di Beberapa Negara (Yogyakarta), diakses pada tanggal 5 desember.
Kompas.com, Tiga Hari Sekolah, Ini 6 Alasan Kak Seto Usulkan Hal Ini ke Mendikbud Nadiem (Yogyakarta), diakses pada tanggal 5 desember.