DME Bakal Gantikan Gas Elpiji, Apa Itu DME?
Bingkaiberita.com – DME kepanjangan dari Dimehyl Ether yang merupakan gasifikasi batubara karena batubara di Indonesia masih cukup banyak, Konervsi penggunaan Elpiji yang masih dinilai impor hingga 78 persen ini akan digantikan dengan gas yang terbuat dari Batubara.
Kebutuhan rumah tangga termasuk gas elpiji memang menjadi konsumsi nasional, ketergantungan impor membuat APBN membengkak, apalagi jika batu bara digunakan maka akan mengurangi ketergantunga dengan gas elpiji. Nah dengan demikian DME akan direncanakan digunakan pada tahun 2035 yang akan datang. Yuk,kenali apa itu DME
Apa itu DME?
DME adalah sebuah hasil proses konversi dari batubara dengan kalori yang rendang yang sifatnya hampir mirip dengan elpiji meskipun panas yang dihasilkan lebih rendah. Proses gasifikasi barubara untuk menghasilkan produk gas inilah yang nantinya akan digunakan karena DME sendiri terdiri dari propan dan buta yang nantinya bisa diaplikasikan pada Elpiji.
Karakteristik dan komponen yang hampir mirip dengan Elpiji inilah nantinya DME dihasilkan , Batu bara tidak hanya menghasilkan DME melainkan juga bahan bakar industri lainnya.
Sumber DME?
Menurut para ahli, tidak hanya berasal dari bahan bakar fosil saja atau batu bara melainkan dari bahan lain yang dapat diperbaharui karena memang DME tidak bewarna dan diklaim sangat rama lingkungan dan tidak beracun sehingga tidak merusak lapisan ozon, mempunyai nyala api biru karena memang DME berisi senyawa stabil dengan tekanan uap
Saat ini DME sudah digunakan untun bahan bakar kendaraan, genseta sebagai aerosl propellant dan refrigerant
Semakin kesini, kebutuhan akan gas Elpiji semakin meningkat sehingga pemerintah melakukan penyusunan program pengembangan dan pemanfaatan batu bara dalam negeri sebagai teknologi ramah lingkungan hingga tahun 2045. Sedangkan nantinya untuk menggantikan batu bara di industri akan digantikan dengan bahan methanol sebagai bahan baku industri kimia.
Proyek DME Indonesia
Proyek ini akan dilakukan oleh Kementerian ESDM dengan beberapa perusahaan yang ada di Indonesia dalam memanfaatkan tambang batu bara menjadi DME yang mana kerjasama antara Pertamina, Air Product dengan PT Bukit Asam dengan investasi yang ditanamkan sekitar 30 trilyun.
Dan rencananya akan menggunakan batubara pertahunnya sebanyak 6 juta ton dengan produk hasilnya sebesar 1,4 juta ton per tahun untuk mengurangi gas elpiji 1 juta ton per tahun.