Apakah Benar Ada Tol bawah Laut di Jawa Timur yang Panjangnya 2 km?
Bingkaiberita.com – Sebagaimana sebuah konsep pembangunan yang memang akan membuat roda perekonomian di wilayah Jawa Timur antara jawa dan bali dengan pembangunan infrastruktur tol bawah laut akan menjadi potensi ekonomi yang menjanjikan pasalnya tol tersebut terbuat dari kaca yang anti pecal dengan ketebalan tertentu dengan desain yang unik.
Saat ini roda perekonomian jawa ke bali masih menggunakan jalur laut dengan melakukan penyeberangan menggunakan kapal ferry yang mengangkut logistik ke bali, apalagi selat bali ini memiliki wilayah perairan dengan ombak yang cukup ganas, sehingga apabila cuaca memburuk, logistik tidak akan sampai dengan cepat dan mengakibatkan kapal ferry harus berhenti menunggu cuaca membaik.
Kemudian dari pada itu yang menjadi kendala lain adalah padatnya lalu lintas penyebrangan dari pelabuhan ketapang hingga ke pelabuhan gilimanuk yang semakin lama semakin macet ditambah semakin hari tarif penyebrangannya mengalami peningkatan.
Semntara tol sepanjang 2 kilometer dibawah laut ini belum ada jadi tidak benar jika sudah dibangun. Apalagi konsep yang dibangun adalah Submerged Floating Tunnel (SFT) dengan bentuk terowongan yang melayang didalam air dengan daya dorong hidrostatik
Dan jenis konstruksinya lebih hemat karena lebih pendek dibandingkan dengan konvensional dan konsep inilah yang digadang-gadang yang akan menjadi pemecahan masalah terkait yang terjadi di pelabuhan saat ini
Kemudian konsep terowongan kaca ini nantinya menggunakan campuran nanopartikel silica (SiO2) dan bahan tambahan yang kuat yang mampu bertahan dari getaran termal dan korosi.
Keunggulan lainnya adalah bagi pengguna tol bawah laut mereka akan dapat menikmati keindahan laut selat bali dengan berbagai keanegaragaam yang ada di dasar laut hayati.
Bagaimana dengan konsepnya? apakah hal ini akan terwujud? Jika dibangun di pelabuhan ketapang ke gilimanuk maka jaraknya cukup jauh dibandingkan jika dibangun di poros situbondo sekitar pantai watu dodol dengan pantai pura segara rupek yang relatif lebih dekat dengan jarak 2 kilometer
Apalagi konsep tersebut baru sebatas wacana dari seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dan belum menjadi perhatian dari otoritas atau pemerintah sehingga pembangunannya belum dapat teralisasi.
Jadi kesimpulannya belum ada kebenaran terkait dengan tol bawah laut yang ada di jawa timur.