Apakah Shalat lailatul Qadar Dikerjakan Setelah Tidur? Bagaimana Panduannya
Bingkaiberita.com- Di 10 Malam terakhir di Bulan Puasa Ramadhan, kita berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala malam lailatul qadar. Tidak hanya di malam ganjil saja melainkan harus dilakukan di 10 terakhir bulan Ramadhan
Salah satu malam dengan penuh kebaikan yang dihitung selama 1000 bulan kebaikan dengan ganjaran yang lebih baik dari seribu bulan lamanya. Dengan memperbanyak membaca al-Qur’an, iktikaf, dan amalan shalatyang menjadi salah satu amalam populer saat di malam ganjil 10 hari terakhir dibulan Ramadhan
lalu, bagaimana apakah yang hendak mengerjakan Shalat Lailatul Qadar seseorang harus tidur atau tidak?
Seseorang yang sudah mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di Masjid setelah isya’ mereka bisa istirahat dan pulang ke rumahnya untuk beristirahat dengan tidur terlebih dahulu
Kemudian jika memang bisa bangun malam bisa pergi ke masjid untuk iktikaf atau dapat menunaikan lagi shalat Sunnah, apalagi di sepertiga malam akhir ini adalah malam yang sangat dianjurkan untuk sholat Tahajud ataupun Shalat lailatul Qadar
Dan lebih utama ulama menyebutkan bahwa shalat malam hendaknya dilakukan lebih dahulu setelah tidur dan jika dilaksanakan sebelum tidur itu tidak apa-apa. Karena rasulullah juga pernah mengerjakan yang sebagaimana dilakukan oleh umatnya. Mengerjakan shalat tarawih setelah sahalat isya’ namun Rasullulah pernah tidak datang untuk shalat tarawih atau meninggalkan jamaah setelah isya karena memang Rasullulah tidak mau jika amalan shalat tarawih menjadi wajib dilakukan setelah isya.
Sementara itu pada 10 hari terakhir malam lailatul qadar Rasulullah juga sering membaca doa pengampunan karena di akhir ramadhan merupakan doa yang mustajab untuk meminta ampun kepada sang pencipta. Seperti yang diriwayatkan oleh Attarmidzi sebagai berikut
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya: “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Adapun bunyi hadis riwayat Imam At-Tirmidzi adalah sebagai berikut:
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
Artinya: “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,”
Atau lebih lengkapnya anda baca di doa malam lailatul qadar
Lantas, bagaimana ciri-ciri malam lailatul qadar itu?
Dibeberapa riwayat disebutkan ada beberapa tanda akan datangnya malam lailatul qadar ini, namun pernah diriwayatkan bahwa orang yang mendapatkan lailatul qadar ini di dapatkan ketika bermimpi dan tertidur lelap. Namun tidak pernah diungkapkan secara pasti bagaimana keadaan alam yang menjadi ciri-ciri itu
Selengkapnya anda bisa membaca artikel kami terkait ciri-ciri malam lailatul Qadar
Namun, yang terpenting dari umat islam harus selalu memiliki semangat dan harapan untuk menggapai lailatul qadar di malam lailatul qadar