Bagaimana Kondisi Wisata Lava Tour Merapi Ketika Erupsi Merapi?
Bingkaiberita.com – Sudah sejak bulan november tahun 2020 lalu, Gunung Merapi berstatus siaga, dan hari ini Gunung Merapi mengeluarkan erupsi yang sekian kalinya dengan besaran hingga radius 7 kilometer berbahaya ke arah kali Bebeng dan Kali Krasak. Terjadinya awan panas guguran ini terus berlanjut hingga hari ini
Hari ini yang paling terdampak ada di wilayah kawasan Kabupaten Magelang, namun nanti jika mengarah ke selatan, Maka Kota Jogja lah yang juga akan mendapat giliran abu vulkanik merapi. Namun, Bagaimana kondisi wisata Lava Tour Merapi ketika terjadinya erupsi, apakah masih berjalan? Yuk, lihat selengkapnya dibawah ini
Lava Tour Merapi dihentikan Sementara
Menyusul terjadinya erupsi besar yang mengarah ke kali krasak Magelang, wisata di lereng Gunung Merapi sementara dihentikan, salah satunya adalah Wisata Lava Tour Merapi yang ada di cangkringan maupun kaliurang
Namun, jika kondisi sudah dirasa aman dengan kata lain tinggal erupsi kecil maka akan dilanjutkan.
Meskipun tidak terdapam erupsi karena mengarah ke kawasan Magelang namun untuk mengantisipasi dampak erupsi maka perlu dihentikan sementara.
Sementara Hujan Abu yang mengarah ke Magelang karena angin bertiup ke barat, dan warga masyarakat Magelang baik-baik saja.
Untuk wisata di Lereng Gunung Merapi belum ada kepastian akan dibuka kembali. Kemungkinan besok akan dibuka kembali. Dan warga Masayarakat bisa melihat live streaming Erupsi Merapi melalui chanel – chanel youtube BPPTKG atau biasa ada beberapa channel yang sering live streaming perkembangan merapi
Adapun sektor potensi bahaya guguran lava ini bia mengarah ke arah selatan dan barat daya yang meliputi Sungai Boyong hingga sejauh 5 kilometer dan kemudian sungai krasak, bedog dan bebeng sejauh maksimal 7 kilometer
Kemudian untuk sektor potensi bahaya guguran lava yang mengarah ke tenggara bisa sejauh 3 kilometer ke Sungai Woro dan 5 kilometer ke Sungai Gendol
Adapun lokasi yang terdampak abu vulkanik hari ini adalah ada di desa Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang. Selanjutnya Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Apabila nantinya ada perkembangan yang signifikan mulai dari jarak yang lebih jauh hingga 7 kilometer maka kemungkinan besar warga untuk mengungsi.