Beberapa Amalan Yang dapat dilakukan Saat Malam Lailatur Qadar
Bingkaiberita.com- Tidak semua orang bisa mendapatkan lailatul qadar di malam-malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yang dapat dilakukan oleh seorang hamba adalah dengan menghidupkan malam kemuliaan dengan seribu bulan tersebut dengan amalan-amalan sunahnya
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.” (HR Bukhari)
Melakukan perbaikan diri, mencari lailatul qadar dengan memperbanyak amalan seperti iktikaf dengan berzikir di masjid hingga membaca alqur’an siapa tahu andalah yang beruntung dengan mendapatkan lailatul qadar tersebut
Beberapa Amalam Lailatul Qadar sesuai dengan sunah yang bisa anda kerjakan adalah sebagai berikut
Shalat berjamaah
Untuk memantaskan diri menjadi orang yang bertakwa dapat dilakukan dengan selalu menghadiri shalat secara berjamaah apalagi shalat isya dan subuh secara berjamaah seperti yang diriwayatkan oleh HR Muslim dan Tirmidzi
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
Artinya: “Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
Meskipun tidak mendapatkan lailatul qadar, seorang muslim akan mendapatkan pahala shalat separuh malam sementara itu jika shalat subuh secara berjamaah baginya pahala salat semalam penuh
Memperpanjang Bacaan Shalat Malam
ketika di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, rasullulah mengajarkan untuk mengencangkan ikat pinggangnya dalam artian rasullah selalu beribadah dan memabngunkan istrinya untuk menghidupkan malam tersebut untuk ibadah.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
I’tikaf
Nah, selanjutnya amalan sunah yang dilakukan adalah dengan berdiam diri di masjid dengan melakukan amalan-amalan sunah dengan membaca beberapa doa. Hal itu sesuai yang diriwayatkan oleh Aisyah sebagaiman berikut
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” (HR Muslim)
Salah satunya adalah doa malam lailatul qadar dan shalat lailatul qadar yang bisa anda jadikan amalan ketika anda berdiam diri di masjid
Selengkapnya anda bisa melihat doa malam lailatul qadar dan shalat lailatul qadar
Membaca Sayidul Istigfar
Kemudian amalan lain untuk menghidupkan malam lailatul qadara adalah dengan memperbanyak amalan istigfar atau ampunan kepada Allah, karena Rasulullah sendiri yang sudah dimaksumkan atau dijaminkan masuk surga tetap mengerjakan shalat malam dan selalu memperbanyak istigfar hingga waktu sahur sebagaimana yang diriwayatkan oleh hadist bukhori
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)
Membaca Alqur’an
Amalan yang utama yang nantinya akan memberikan syafaat di yaumil akhir adalah bersahabat dengan alqur;an dan ketika bulan ramadhan salah satu kebiasaan rasulullah adalah dengan membacanya karena saa itulah Jibril mengajarkan alquran kepada Rasulullah dan bertadarus alqur’an bersamanya
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur’an bersamanya.” (HR Bukhari)
Mengeluarkan Sedekah
Salah satu amalan yang diyakini dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta adalah dengan beramal, jika zakat hukumnya wajib untuk dikeluarkan sedangkan sedekah dilakukan untuk menyempurnakan keimanan seseorang karena bahwasanya di bulan Ramadhan tersebut amalan yang baik ditunaikan adalah mengeluarkan sedekah sebagaimana hadir yang diriyatkan oleh Abu hurairah sebagai berikut
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ
Artinya: Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan.” (HR Tirmidzi)
Penutup
Demikianlah informasi terkait dengan beberapa amalan malam lailatul qadar yang dapat kami sampaikan kepada anda yang sedang mencari dan ingin mendapatkan lailatul qadar di malam lailatul qadar