Bripda Taufik Polisi Muda Yang Hidup Sederhana di Kandang Sapi

BIngkai Profil -Brigadir Dua  Taufik merupakan Polisi Muda yang hidup dengan kedua orang tua yang sederhana, melihat keadaan orang tuanyapun terasa anda tak percaya bahwa anaknya ini lolos seleksi polri tanpa menggunakan uang sepeserpun untuk menjadi prajurit polisi dan mengabdikan diri di kepolisian republik Indonesia.  Itulah bukti masyarakat yang kurang mampu dapat menjadi polisi tanpa menggunakan uang sepeserpun. Itu hanya seribu satu dari ribuan orang yang mendaftarkan diri, karena memang dalam pendaftarannya tidak dipungut biaya, berbeda dengan masyarakat yang kerap kali beranggapan bahwa masuk polisi harus menggunakan uang ratusan juta rupiah. Hal demikian adalah tindakan suap yang menrugikan bangsa. Citra polri memang sejak dahulu dianggap menjurus dengan permasalahan uang.

Rakyat Miskin dan tidak punya apa-apa kerap kali tidak tergeserkan ketika ia lulus semua ujian test polri begitu juga dengan Beasiswa Miskin untuk anak yang berprestasi. Berbeda dengan Kaum Menengah dan pas-pasan atau berkecukupan yang berprestasi mereka selalu kalah dan tersingkir dengan uang dan uang. Ini membuktikan ada salah satu diskriminasi antara si Miskin dan si Menengah atau golongan menengah.  Sebagai salah seorang Brigadir Dua yang mungkin ketika test Dokumentasi wawancara dengan pantauan dan observasi. bahwa ini akan membantu meringankan beban keluarga, mereka sadar bahwa rakyat miskin harus ditolong dan harus menghilangkan anggapan bahwa masuk polisi harus bayar ratusan juta.

Bripda Taufik

Hal ini akan membentuk citra polri kedepannya dengan mengesampingkan uang dan merekrut calon prajurit bangsa yang benar-benar berintegritas dan jujur dari segala aspek.  KPK sebagai salah satu Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia harus memantau tindakan yang dilakukan oleh panitia perekrutan pendaftaran polisi agar tidak terjadi hal-hal yang negatif seperti yang telah terjadi pada rekening gendut dari pejabat tinggi polri.

Rasa Syukur dan bahagia ketika seorang rakyat miskin mampu menjadi Anggota polri  yang harus dibuktikan dengan tindakan kejujuran dan membantu masyarakat dalam setiap permasalahan dan jangan mudah tergoda dengan uang. Karena kerap kali banyak kami temukan di masyarakat hal-hal semacam ini dengan anggapan uang mereka dapat kembali dengan cepat.

Kesederhanaan yang dimiliki oleh Polisi Muda Bripda Taufik inilah menjadi salah satu buah bibir bagi masyarakat Yogyakarta saat ini, karena mereka menganggap bahwa yang masuk polri adalah orang-orang kaya yang mempunyai uang ratusan juta rupiah. Polisi Brigadir Dua ini menjalani kehidupannya dengan sederhana dengan berjalan kakai sepanjang 7 Km untuk sampai di Kantor Sabhara Polda DIY.  Ini membuktikan bahwa rakyat Miskin mampu mengandalkan pikirannya untuk masuk Polri tanpa Suap.

Nama lengkap dari Polisi Muda Sederhana ini adalah Muhammad Taufik Hidayat dari Seorang Ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, masyarakat hingga saat ini sering dihantui dan anggapan bahwa masuk polisi harus dengan uang ratusan juta berbeda dengan Muhammad Taufik yang mendaftarkan diri masuk polisi tanpa uang karena memang untuk kebutuhan sehari-haripun susah.  Agar ia tetap tidak terlambat masuk ke kantor, Ia bersama teman-temannya tinggal di Barak dit Sabhara POLDA DIY karena letak rumah ke kantor berjarak 7 Km dan teman-teman lainnya tidak menyangka bahwa kondisi ekonomi keluarga M Taufik dari golongan ekonomi sederhana.

Topik Nugroho, M.Pd.

Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City, You can Connect Me in Bingkai Berita| Belajar Internet|Travel and Kuliner

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.