Harga Beras

Harga Beras Mahal

Harga Beras Mahal, Indonesia sebagai salah satu negara Agraris yang masyarakatnya bekerja sebagai petani dinilai jika harga beras mahal dan tak terkendali. Hal itu seperti Observasi yang dilakukan Dinas UKM Koperasi Perindustrian saat operasi pasar di Purwakarta. Selain itu harga beras di Indonesia menjadi sorotan beberapa negara tetangga yang dianggap lebih murah dibandigkan Indonesia karena sesama produsen beras seperti negara Myanmar, Thailand, Vietnam. Beras menjadi kebutuhan poko rakayat Indonesia yang seharusnya ada setiap hari. Bandingkan dengan negara pengimport beras seperti di Singapura. Mereka mengimport beras dari negara Thailand dan India. Untuk harga beras premium dari Thailand mereka menjual dengan harga Rp.15.515 atau sampai dengan Rp.20.622. sementara untuk harga di Indonesia sesuai dengan Permendag tahun 2017 bahwa harga beras ditetapkan sebesar Rp.9.000/kg namun kemudian aturan tersebut dibatalkan oleh menteri perdagangan sehingga harga beras medium dipasaran kisaran Rp.7.800,- sampai dengan 11.000/kg. Akan tetapi berbeda dengan harga jual beras premium yang dijual dengan harga Rp.12.000/kg.

Ketika operasi pasaran dilakukan bahwa ada kenaikan harga beras yang dijual dipasaran hingga 2 ribu rupiah. Harga beras Medium dijual dengan harga Rp 10.900/kg sedangkan untuk harga beras premium dijual dengan harga Rp 12.500/kg untuk daerah kabupaten Purwakarta. Kenapa harga beras melonjak menurut Kabid Perdagangan Dinas UKM Koperasi Perindustrian dan perdagangan Purwakrta bahwa Salah satu penyebab kenaikan harga beras akibat pasokan kepasaran yang sedikit tak hanya itu ahli fungsi lahan juga menjadi kendala mengapa kenaikan beras terjadi sementara permintaan beras yang tinggi dan suplai yang berkurang. Lahan Tani yang berubah menjadi bangunan menjadi faktor utama mengapa harga beras menjadi naik.

Semoga pemerintah bisa menata kembai tata ruang kota di Indonesia sehingga lahan tani tidak tersingkirkan. Apalagi para anak petani yang kian enggan mengurus pertanahan mereka dan menjualnya agar anak mereka bisa kuliah. Siapa lagi yang mengurus persawahan jika seandainya tidak ada yang mau bercocok tani. Semua orang ingin beralih pekerjaan. Namun, pemerintah harus benar-benar memikirikan hal ini kedepanna sehingga dampak harga beras tidak semakin mahal malahan lahan-lahan tani berubah menjadi area lahan bangunan. Apakah Indonesia sebagai negara Agraris akan menjadi negara pengimpor beras.

Topik Nugroho, M.Pd.

Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City, You can Connect Me in Bingkai Berita| Belajar Internet|Travel and Kuliner

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.