Ratusan Juta Untuk Biaya Sekolah Pilot, Lulusannya Jadi Pengangguran
Bingkaiberita.com- Banyak dari lulusan Sekolah Tinggi penerbangan Indonesia Curug, Tangerang tak terserap dengan baik. Pemerintah dalam sebuah pernyataan informasi kementerian perhubungan pernah menyatakan bahwa Indonesia akan kekurangan pilot sampai ratusan orang pertahunnya.
Hingga seorang anak yang lahir dari kalangan ekonomi menengah kebawah yang bernama Tomi ini melanjutkan cita-citanya untuk menjasi seorang penerbang, lantas ia pun ikut seleksi di Taruan STPI, Curug. Ia lulus dari sekolah penerbangan setelah menempuh pendidikan diploma dua selama tiga tahun
Empat tahun lalu kini telah berubah, yang imbasnya bahwa Indonesia kelebihan pilot pemula atau dikenal dengan penerbang ab initio sehingga iapun bernasib sama dengan lulusan lain yaitu menjadi pengangguran.
Hal itu juga bernasib sama seperti anak muda yang memiliki kelahiran dari Sumatera barat, ia sudah kirim lamaran sampai lima kali ke beberapa perusahaan, ada satu yang memanggilnya namun gagal seleksi.
Tak mungkin ijazah tersebut digunakan untuk melamar pekerjaan lain, kecuali di Maskapai penerbangan atau sebagai pegawai negeri di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Karena ia tak mau membebani keluara, ia menyewa sebuah toko untuk mencari pendapatan lain. Ia membuka toko Aquascape yang kontras dengan latar belakang pendidikannya.
Apalagi di Indonesia sendiri sudah ada beberapa maskapai yang gulur tingkar. Pas ada Informasi Indonesia kekurangan pilot ada tiga maskapai yang tak beroperasi seperti Adam Air, Merpati Nusantara Airline dan Batavia Air.
Imbasnya, pilot yang bekerja di 3 maskapai tersebut harus mencari pekerjaan di maskapai lain. Apalagi ditambah dari kementerian perhubungan yang salah prediksi dengan membuka perizinan untuk sekolah pilot swasta sehingga kelebihan lulusan dari sekolah penerbangan hingga ribuan angkanya
Dulunya memang maskapai mencari pilo ke sekolah, dan kini zaman berubah, pilot yang harus mendatangi maskapai karena saat ini lowongan pekerjaan jadi pilot ini paling banter membutuhkan tenaga tambahan 10 orang saja
Apalagi keluarganya telah menyekolahkan anaknya menjadi pilot dengan biaya masuk sampai dengan selesai dari Rp 500 juta hingga 1 milyar. biaya jadi pilot yang mahal harganya dibandingkan dengan sekolah lain
Kemudian gjia yang di dapat dari seorang pilot ini hanya Rp. 7 juta, dan lagi jika tidak mengambil jam terbang akan rugi menganggur selamanya karena termakan oleh umur dan kalah bersaing dengan pilot lainnya
Berdasar dari data kementgerian yang ada dari sejak tahun 2012 sampai dengan 2016 bahwa jumlah lesensi pilot terus melonjak hingga akhir 2016 ada 1.809 lisensi dan memberikan izin baru bagi sekolah pilot
Para pilot akan mendapat lisensi jika sudah melampaui sejumlah persyaratan termasuk dari flight check yang diujikan dari penguji kementeria perhubungan. Materinyapun juga telah ditetapkan oleh Kementerian perhubungan. Sampai sampai banyak lulusan yang memang sudah memiliki lisensi tidak mendapatkan pekerjaan sebagaimana pilot
Hingga pemerintah memberikan tuduhan bahwa lulusan sekolah penerbangan banyak pengangguran karena kurangnya kompetensi dan menilai penerbangan swasta yang izinnya keluar dari pemerintah menjadi muara masalahnya karena sekolah hanya mencari keuntungan semata.
Agak aneh pemerintah ini, lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah namun menganggap bahwa lulusan pilot malah kurang kompetensi, dan nantinya kemente4rian perhubungan akan melakukan moratorium penerimaan siswa penerbangan
Dan Kapten Deddy Suparli, Wakil Ketua Perkumpulan Institusi Pendidikan Penerbangan Indonesia ini menilai bahwa lulusan pilot yang banyak menganggur ini salah satu faktornya adalah minim daya serap industri penerbangan terhadap lulusan dari sekolah penerbangan. Apalagi jika dilihat saat ini banyak maskapai untuk penerbangan rakyat sipil menggunakan beberapa pilot asing.
Pilot asing disoroti mencari jam terbang di Indonesia, dan mengambil celah lowongan pilot yang seharusnya diisi oleh para pilot pemula dari Indonesia. Bahkan pilot asing yang datang di Indonesia adalah para pemula yang maka bisa dikatakan tak digajipun tidak apa-apa malahan mereka membayar ke maskapai untuk menjadi pilotnya.
Sayangnya tidak ada data jumlah pilot asing yang ada di Indonesia dan pemerintah memberikan tanggapan bahwa yang banyak mengisi di rute perintis adalah kebanyakan dari pilot asing.