Gojek

Kenaikan Tarif Biaya Ojek Online Ta 2023-2024

Gojek
Gojek/kompas.com

Bingkaiberita.com  – Tarif Biaya Ojek Online atau disingkat Ojol akan mulai dilakukan perubahan tarif yang akan diberlakukan di seluruh Indonesia. Hal itu sesuai dengan peraturan menteri perhubungan pada nomer 348 tahun 2019. Tarif biaya terseut dibagi menjadi 3 zona sesuai dengan besaran biaya kebutuhan pokok.

Kenaikan tarif biaya ojek online ini disambut baik oleh komunitas driver ojol yang di gabung dalam aksi Roda Duda atau disingkat dengan Garda. Driver Ojol akhirnya akan dinikmati oleh driver grab ataupun gojek yang masih berlaku pada 123 kota meskipun untuk Grab Sendiri sudah ada di 243 kota dan untuk gojek sudah beroperasi pada 221 kota

Nah, adapun kenaikan tarif biaya Ojek Online yang dibagi menjadi 3 zonasi adalah sebagai berikut ini:

Zona 1 adalah untuk wilayah Sumatera Jawa dan Bali Kecuali Jabotabek dengan biaya Rp 1.850-2.300 per km dengan biaya minimal Rp 7.000-10.000

Zona 2 adalah operasi ojek online untuk wilayah Jabotabek dengan biaya Rp 2.000-2.500 per km dengan biaya minimal Rp 8.000-10.000

Zona 3, terdiri dari wilayah WITA dan WIT diantaranya (Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, dan lainnya): dan biayanya adalah seperti berikut Rp 2.100-2.600 dengan biaya minimal Rp 7.000-10.000

Tarif diatas nantinya masih dievaluasi untuk per 3 bulan oleh kementerian perhubungan, dan untuk kedepannya apakah akan ada penurunan tarif atau malah tarif akan dinaikan, mari kita lihat saja daftar tarif untuk ojek online yang akan terbit pada desember mendatang.

Cantik-Cantik Jadi Driver Ojek Online

Gojek Cantik
Gojek Cantik/sumer detik.com

Go-Jek merupakan salah satu diantara banyak usaha yang dilakukan dalam bidang jasa pelayanan transportasi antar jemput menggunakan motor. Bekerja sebagai pengemudi gojek tanpa ada perbedaan laki dan perempuan, May puspita adalah Seorang pegemudi Go-Jek Wanita diantara dari ribuan wanita Indonesia yang mau bekerja sebagai tukang ngojek.

Layanan antar jemput yang menggunakan aplikasi Smartphone dalam mempermudah pelanggan dalam pencarian adalah Go-Jek, dengan cara inilah gojek memberikan pelayanan yang cepat di DKI Jakarta, Bandung, Surabaya. Perusahaa tidak memandang apakah pengemudi seorang perempuan ataukah laki-laki.

Banyak pria yang meamar menjadi tukang ojek, disaat PHK diperusahaan semakin banyak karena inflasi dolar yang semakin menguat, Go-Jek menjadi salah satu alternatif bagi para karyawan PHK untuk di daftar. Pelanggan Go-Jek dapat terpikat hatinya karena dikemudikan oleh seorang cewek.

” Sebelum mendaftarkan sebagai pengemudi Go-Jek, aku baca di media online, setelah itu baru saya coba-coba untuk daftar, lantas keterima,” Kata Maya, Jum’at (15/8/2015).

Impian May bukanlah sebagai seorang tukang Go-Jek, karena memang keterbatasan modal untuk membuka usaha kuliner, ia harus memutar otak untuk mencari modal tambahan untuk keinginannya tersebut.

“Go-Jek bagi saya sebagai batu loncatan agar cita-cita saya memiliki usaha kulier dapat terwujud,” Tambahnya

Agar may tidak dijahili oleh pelanggan yang ada di Go-Jek, ia berinisiatif untuk membatasi jam kerjanya. Karena banyak cerita yang beredar di Masyarakat menjadi seorang tukang ojek memiliki resiko kejahatan di jalanan.

” Jam kerja, aku batasi siang aja, kalau malam sih nggak narik, takut kalau ada tindak kejahatan,” Ujarnya.

May mendapatkan dukungan dari keluarga, jika dia mengumpulkan uang untuk modlanya tersebut dari pekerjaan yang digelutinya sekarang, Siapa tahu malah dapat jodoh ketika narik, sembari nyari uang juga kan,” Imbuhnya dengan malu-malu.

Yuk, Jadi Driver Gojek Melalui Pendaftaran Gojek

Keluh Kesah Dengan Adanya Ojek Online

Go Jek membuat kesal para tukang ojek yang sering mangkal di pangkalan ojek di seputaran Bandung, Kota Bandung, dan dibeberapa tempat yang sudah banyak ditongkrongin tukang ojek.

Salah satu tukang ojek yang mangkal di pengkolan stasiun bandung pada kesal, pasalnya setelah munculnya Go-Jek mereka berpindah dan dijemput oleh Go-Jek sehingga tukang ojek menjadi kesal karena sepi pelanggan.

” Nungguin lama, dipengkolan stasiun, pas sepi penumpang, tiba-tiba ketika ada penummpang keluar dari stasiun ditawarin ojek malah gak mau,” Keluh dan kesal oleh salah seorang tukang ojek yang bernama Karto ketika ditemui media di Jalan Stasiun Barat, Bandung, Kamis (25/6/2015).

Rata-rata beberapa tukang ojek dan taksi laris manis ketika datangnya penumpang yang turun dari kereta api. Akan tetapi saat ini dengan munculnya gadget mereka berdiri didepan gerbang dan sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

” Mereka heran dengan keadaan ini, main hape awalnya,” Ujar Tukang Ojek.

Tukang Ojek mengira kalau mereka menunggu jemputan dari keluarganya, akan tetapi karena keluarganya nggak bisa jemput mereka akhirya dijemput dengan Go-Jek.

“Dari situlah beberapa tukang ojek yang mangkal dipengkolan ojek stasiun cemburu, pasalnya mereka sudah nunggu lama penumpang, akan tetapi malahan dijemput oleh Gojek, ” Keluh Sang tukang Ojek.

Tukang ojek yang mangkal dibeberapa wilayah kota bandung sudah memiliki kartu resmi dan mereka mempunyai sistem penarikan bergantian, menunggu giliran siapa yang akan menarik penumpang.

” Kita ini sebagai tukang ojek memiliki sistem ngantre, apabila ada yang belum mendapat kesempatan untuk narik penumpang, maka yang sudah dapat menyudahkan diri, memberi kesempatan bagi yang belum, ” Ujar Karto.

Para tukang ojek hanya kesal akan adanya Go-Jek, namun tidak ada ancaman atau pengusiran ataupun adu jotos, akalau ada hal itu hanyalah isu belaka, Karto dan kawan-kawan tukang ojek yang ada di pengkolan ojek tidak pernah melakukannya.

Topik Nugroho, M.Pd.

Iam a master of education from one of the state universities in Yogyakarta, has a writers and travelling hobby in wordpress or blogger platform, I Have stayed at Raja Ampat and Yogyakarta City, You can Connect Me in Bingkai Berita| Belajar Internet|Travel and Kuliner

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.