Wadah penyimpan Makanan Tupperware Ajukan Bangkrut
Bingkaiberita.com – Tupperware mengalami masalah keuangan yang mendalam dalam waktu beberapa dekade terkahir ini, dan dilaporkan telah memiliki utang sebanyak 812 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp 12,4 Trilyun
Perusahaan ini bergerak dibidang wadah penyimpan makanan, minuman yang sudah berusia 78 tahun yang merupakan brand ternama yang berasal dari Ameria Serikat.
Perusahaan tersebut menawarkan harga murah ke investor untuk menyita seluruh aset Tupperware sebagai ganti pinjamannya dengan menjaga kekayaan intelektual mereka dalam pengajuan perlindungan kebangkrutan dengan masa tenggang waktu 30 hari
Tupperware dikenal diseluruh dunia dan merupakan perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat yang didirikan oleh Ahli Kimia yang bernama Earl S. Tupper
Perusahaan yang dibangunnya berawal dari perusahaan yang basisnya inovasi yang dalam risetnya ia menemukan bahan dasar pembuatan plastik dengan memurnikan mapas biji hitam yang menjadi plastik felsible sehingga kuat, tidak berminyak, bening, ringan serta tidak berbau
Kemudian ia mendapat inspirasi untuk membuat wadah plastiknya dengan membuat produk rumah tangga yang membantu keluarga menghemat uang untuk menyimpan masakan ketika waktu perang
Wadah yang pertama dibuatnya adalah Wodier Bowl dan Bell Tumble dengan menjalankan bisnis Home party yaitu mengadakan pesta di rumah penduduk dengan berpesta dan menggunakannya untuk memamerkan produknya dan kemudian produk tersebut dipatenkan pada tahun 50-an
Sejak saat itulah produk tupperware semakin berkembang hingga ke Eropa, Amerika Tengah bahkan hingga Asia.
Pendiri awal telah menjual perusahaan tersebut ditahun 50-an ke Rexall Drugs Corporation, yang sekarang menjadi Dart Industries.
Perusahaan tersebut memiliki lini bisnis yang tidak hanya pada tupperware saja melainkan ada perangkat lunak, wadah kemasan, pengolahan data, layanan pesawat dan helikopter
Dan tupperware menjadi salah satu anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dipimpin oleh Presiden, CEO, dan Direktur Dewan Laurie Ann Goldman. Dipilih karena memiliki kemampuan yang kuat dalam sektor operasional dan keuangan.
Tampak ironi memang, saat covid 19 produk ini moncer dan meninkat penjualananya karena ada tren memasak di rumah, dan Agustus ini ragu untuk menjalankan bisnisnya karena mengalami penurunan penjualan
Kerugian tersebut karena penjualan yang menurun dan lonjakan biaya pengiriman, tenaga kerja, hingga bahan baku yang telah menekan bisnisnya saat ini